Kamis, 16 Oktober 2025

Temu Kemitraan Desa Gelombang II dengan Tema: Menggali Potensi Pengelolaan Tengkawang Melawi Secara Berkelanjutan

 

Temu Kemitraan Desa

Gelombang II Dengan Tema: Menggali Potensi Pengelolaan Tengkawang Melawi Secara Berkelanjutan


Melawi, 16 Oktober 2025. tppmelawikalbar.blogspot.com.

Tengkawang merupakan produk komoditi lokal yang memiliki potensi yang besar dan pernah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat kita pada waktu yang lampau, dan pada saat ini belum dikelola secara maksimal. Dewasa ini, tengkawang lebih banyak ditebang untuk diambil kayunya, karena dianggap lebih cepat mendatangkan keuntungan, padahal sebelumnya tengkawang merupakan ikon Kabupaten Melawi yang kerap menjadi mata pencaharian masyarakat, bahkan ada pada desain logo Pemkab Melawi. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Melawi Tyan Elysabeth B., S.IP saat menyampaikan sambutan mengawali kegiatan Temu Kemitraan Desa Gelombang II Dengan Tema; “Menggali Potensi Pengelolaan Tengkawang Melawi Secara Berkelanjutan”

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa saat ini dari data awal yang didapat ada sekitar 111 desa tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Melawi memiliki potensi tengkawang, namun yang baru bekerjasama dengan PT Forestwise sebanyak empat desa yaitu desa Langan, desa Balai Agas, desa Nanga Entebah, dan desa Madya Raya. Hal ini merupakan sebuah potensi yang perlu kita gali, apakah memang benar tengkawang melawi masih banyak, dan jika memang benar tentunya harus kita sikapi untuk mengelolanya secara bijak, sambung beliau. 

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan hari ini yang difasilitasi oleh DPMD Kabupaten Melawi adalah yang pertama, meningkatkan kesadaran dan membuka wawasan bersama terkait pengelolaan tengkawang secara berkelanjutan, sekaligus mendapatkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Kedua adalah pemetaan potensi tengkawang di tiap-tiap desa. Ketiga adalah memberikan peluang kerjasama desa dalam usaha pengelolaan tengkawang, misalnya melalui jasa pengangkutan tengkawang dari desa ke pabrik, bisa dilakukan melalui BUM Desa sehingga dapat meningkatkan PADes. Keempat adalah meningkatkan komitmen bersama seluruh desa dan stakeholder untuk menjaga tengkawang agar lestari dan tidak punah.


Kegiatan yang diadakan di Convention Hall Kantor Bupati hari ini mengundang 57 desa terdiri dari kecamatan Menukung, kecamatan Pinoh Utara, kecamatan Pinoh Selatan, kecamaatan Tanah Pinoh, dan kecamatan Tanah Pinoh Barat, serta instansi terkait yaitu DPMD, BAPPEDA, DLH, bagian EKON & SDA, SETDA, UPT KPH, FPBKM, Taman Nasional BBBR wilayah Melawi serta TAPM.

Di sela sambutannya SEKDA Kab. Melawi, Drs. Paulus menyampaikan pesan bahwa sudah selayaknya diperlukan kajian secara akademis dan keilmuan mengenai pengembangan tanaman tengkawang untuk menemukan cara agar bisa berbuah setiap tahun. Dengan demikian masyarakat dapat kembali bergairah mengembangkan tanaman tersebut.

Tim dari perusahaan saat menyampaikan materi sosialisasi mengingatkan agar pengolahan buah penting menjaga mutu produk organik sesuai standar perusahaan. Diantaranya buah dikeringkan dengan panas matahari, tidak boleh direndam dan diasap. Alasannya adalah zat karsinogenik bersifat racun terdapat pada buah yang diasap. Selain itu proses pengasapan menggunakan kayu api bertentangan dengan semangat pelestarian lingkungan. Perendaman buah juga tidak dianjurkan karena selain memperlambat proses pengolahan dan pengeringan juga dapat menurunkan kualitas buah. Diakhir pertemuan tersebut pihak perusahaan mengajak membuat komitmen bersama para kepala desa dalam hal pembelian buah tengkawang dengan harga mulai dari Rp. 8.000 rupiah, menjaga serta merawat pohon tengkawang di desa masing-masing, dan juga komitmen peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengolahan pengeringan buah. Pihak perusahaan juga berkomitmen akan menyiapkan bagi untung kepada masyarakat desa dengan mekanisme penyampaian proposal penggunaan dana dimaksud.


Pada kesempatan rehat sejenak kami dari TAPM kabupaten Melawi Her Bramantyo, SE dan Trupimus, S.Th menyempatkan diri menemui dan berbincang dengan tim dari perusahaan Forestwise. Sebagai TAPM saya sangat mengapresiasi atas inisiasi dari Dinas PMD Kab. Melawi yang memfasilitasi pertemuan antara perusahaan dan para pemangku kebijakan di desa yaitu para kepala desa. TAPM juga menjelaskan keterkaitan dengan Dana Desa sangat dimungkinkan untuk mendukung pelestarian lingkungan termasuk tanaman hutan tengkawang dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Membeli harga buah tengkawang yang pantas dan berkeadilan tentunya berdampak multi efek baik terhadap pelestarian pohon Tengkawang yang nyaris punah karena deforestasi dan kegilaan invasi tanaman monokultur sawit dan ladang berpindah, pelestarian adat dan budaya masyarakat pedalaman yang dulunya melakukan pengucapan syukur kepada Sang Penyedia Berkat ketika Tengkawang mulai berbunga, dan yang pasti berdampak pada ekonomi hijau baik bagi masyarakat pedalaman maupun produk herbal alami yang dibutuhkan dunia kesehatan saat ini dan mendatang. (Trupimus). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar